ARSIP SEBAGAI MEMORI KOLEKTIF
Bagi sebagian atau bahkan kebanyakan orang.... arsip tidak lebih dari tumpukan kertas bahkan unggukan sampah yang tiada berguna, yang disimpan di tempat paling pojok dan paling belakang.
Namun anggapan tersebut perlu dibuang jauh - jauh.
Arsip adalah sumber informasi pada anak cucu kita. Dia akan bercerita tentang kegagalan dan kejayaan para pimimpin dan para pengambil kebijakan dalam mengola bumi pertiwi ini.
Melalui arsip kita dapat informasi bahwa Proklamator kita adalah Soekarno dan Hatta, melalui arsip kita tau tentang sejarah perjalanan bangsa ini. Semua kebijakan, pembagunan infrastruktur yang kita bangun hari ini....!!! Arsiplah yang akan menjadi saksi atas pembangunan itu semua.
Masih ingatkah...Persengketaan antara Indonesia dengan
Malaysia, mencuat pada tahun 1967 ketika dalam pertemuan teknis hukum laut
antara kedua negara, masing-masing negara ternyata memasukkan pulau Sipadan
yang berada di Selat
Makassar yaitu Pulau
Sipadan (luas:
50.000 meter²) dan Pulau Ligitan ke
dalam batas-batas wilayahnya. Untuk menghadapai sengketa ini, Indonesia
sampai menyewa lima penasehat hukum asing dan tiga peneliti asing untuk
membuktikan kepemilikannya. Penyelesaian dilakukan melalui jalur hukum
Mahkamah Internasional. itu semua terjadi karena kita memiliki arsipnya.
M Masih ingatkah kita kasus yang terjadi arsip pembangunan jembatan Ampera di Sumatera Selatan tidak ditemukan hingga untuk merenovasinya membutuhkan biaya sama dengan pembangunan awalnya karena arsipnya tidak ditemukan.
Bahkan untuk mengetahui keautentikan suatu naskah, melalui proses pengarsipanlah bisa diketahui.
Oleh karena itu jika saya boleh beranalogi maka kegiatan pengarsipan bahkan anggaan untuk kearsipan seharusnya sama dengan anggaran bagian perencana karena semua perencanaan atas kebiajakan dan perencananan atas pembangunan bermuara dan hasil akhirnya adalah arsip.
Komentar
Posting Komentar